Tips Jaga Hutan Supaya Tetap Bisa Dengar Alam Bernyanyi

Hari ini saya tak sengaja melihat IG reels yang sejuk dan estetik karena menunjukan keindahan alam Indonesia. Terus ditambah latar musiknya juga yang easy listening dan kaya makna. Judulnya Dengar Alam Bernyanyi. Mendengarkan lagu #DengarAlamBernyanyi membuat saya bertanya-tanya, beberapa tahun mendatang udara di sekitar sini masih sejuk tidak, ya? Langitnya masih bisa kelihatan biru, kah? Apa kabar hutan di Indonesia? Bisakah kita menjaganya?

Iya, hutan! Hutan adalah dataran yang dipenuhi dengan berbagai macam pepohonan dan hewan. Hutan disebut sebagai paru-paru dunia karena hutan mempunyai beraneka tanaman yang berfungsi menyerap karbondioksida atau CO2. Selain itu, hutan juga menghasilkan oksigen yang kita gunakan untuk bernapas. Hutan juga menjadi sumber kehidupan untuk berbagai macam hayati, termasuk manusia.

jaga hutan Indonesia sebagai paru-paru dunia

Fakta Hutan Indonesia yang Bikin Bangga

Gara-gara sebuah lagu, saya jadi tertarik mencari tahu lebih banyak soal hutan #IndonesiaBikinBangga. Di tahun 2013 lalu, hutan hujan tropis Indonesia dijuluki paru-paru dunia karena menduduki peringkat ketiga setelah Brazil dan Republik Kongo. Ini versi data Forest Watch Indonesia (FWI). Kok bisa menduduki peringkat 3? Karena dari pantauan FWI, sekitar 82 juta hektar kawasan Indonesia masih tertutup hutan.

Jadi, berapa sih luas hutan Indonesia ini? Ternyata luas kawasan hutan Indonesia itu mencapai 125 juta hektar. Wah #HutanKitaSultan nih luas banget. 125 juta hektar ini terbagi menjadi hutan konservasi, hutang lindung, kawasan konservasi, hutan produksi, area penggunaan lain, hutan primer, hutan sekunder, dan tutupan hutan. Hutan hujan tropis di Indonesia tersebar di pulau Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, dan Papua. Tak hanya luas, hutan Indonesia juga memiliki keberagaman flora dan fauna sekitar 30 juta.

Ancaman Terhadap Hutan Indonesia

Meski #HutanKitaSultan dan bikin bangga, sayangnya banyak sekali ancaman terhadap kelestarian hutan Indonesia lho. Lha iya, deforestasi atau aktivitas penebangan hutan tahunan di Indonesia mengancam keselamatan hutan. Banyak yang dialihkan jadi lahan pertanian sawit, rumah tinggal, dan lainnya. Deforestasi tahunan ini pernah mencapai lebih dari 3,5 juta hektar sepanjang tahun 1996 hingga 2000. Angka tersebut terus mengalami kenaikan selama 20 tahun terakhir. Ngeri dan sedih dengernya.

Ancaman untuk hutan indonesia

Tips Jaga Hutan Indonesia untuk Kehidupan di Masa Depan

Hutan adalah sumber kehidupan seluruh makhluk di bumi. Kita harus menjadi #TeamUpforImpact supaya kelestarian hutan terjaga, baik untuk saat ini maupun di masa depan. Caranya dengan mengurangi penggunaan kertas atau paperless. Kemudian menanam pohon, melakukan reboisasi. Lanjut ke tahapan menerapkan sistem tebang tanam dan tebang pilih, tidak membuang sampah sembarangan, hingga memberikan sanksi yang tegas untuk pelaku deforestasi (khusus poin terakhir ini harus pihak berwenang).

Cukup sampai di situ? Tentu tidaaak. Mengedukasi alias mengajak lebih banyak orang untuk menyadari betapa pentingnya menjaga kelestarian hutan juga perlu. Caranya gimana? Gunakan media sosial. Kalau enggak sanggup bikin kontennya secara langsung, ada yang namanya fasilitas bagikan. Banyak lho konten-konten seputar hutan yang menarik di @hutanituid yang bisa kamu sebarkan lebih luas biar #HutanKitaSultan terjaga kelestariannya.

Bantu Lindungi Hutan Indonesia dengan Mendengarkan Lagu Dengar Alam Bernyanyi

Masih ada langkah kecil lainnya yang bisa kita lakukan untuk menjadi bagian #TeamUpforImpact #UntukmuBumiku. Caranya gampang banget. Kamu cukup mendengarkan lagu #DengarAlamBernyanyi melalui YouTube, Spotify, dan Apple Music. Nantinya royalti lagu ini akan digunakan untuk perlindungan hutan Indonesia. Semakin banyak kamu mendengarkan lagunya, maka semakin banyak royalti yang terkumpul. Eits jangan lupa, ajak keluarga, teman, saudara, dan lainnya untuk terus menjaga kelestarian lingkungan dan hutan plus mendengarkan lagunya, ya!

Seluruh lirik lagu Dengar Alam Bernyanyi ini bikin saya merasa tertampar lho. Maknanya dalem banget. Mengajak kita sebagai manusia buat sadar kalau tak ada hutan manusia bisa apa hayoloh? Lirik favoritku yang ini “bila kau jaga aku ku jaga kau kembali … berhentilah mengeluh ingat kau yang pegang kendali”. Bener kan, tak cukup kalau kita cuma mengeluh tanpa bergerak. Kendalinya ada di diri kita, setiap manusia.

Terus bagian ini “bila kau lelah dengan panasnya hari … jagalah kami agar sejukmu kembali”. Aku memaknainya sebagai, sadar kan kalau akhir-akhir ini udara itu enggak banget, terkhusus di sekitar rumahku yang biasanya adem. Efek rumah kaca makin kerasa banget. Apa kabar kalau hutan sampai bener-bener makin sedikit coba? Makanya perlu dijaga biar tetap sejuk.

Terakhir ini, pamungkas banget “bayangkanlah hidupmu bila tak ada kami … Jangan tunggu lagi kawan … jangan tunggu lama lagi”. Kebayang dong kalau enggak hutan kayak gimana nantinya? So, jangan nunggu lebih lama lagi untuk turut bergerak melestarikan hutan ya temans. Mulai dari langkah kecil dulu aja.

Referensi tulisan:

https://www.forestdigest.com/detail/1438/luas-hutan-indonesia

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/01/12/bagaimana-hutan-indonesia-sebagai-paru-paru-dunia-di-masa-depan

https://www.qualitasertifikasi.com/kawasan-hutan-hujan-tropis-indonesia-dan-ancaman-yang-mengintai

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5792555/5-negara-dengan-hutan-hujan-tropis-terluas-di-dunia-indonesia-urutan-berapa

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5792555/5-negara-dengan-hutan-hujan-tropis-terluas-di-dunia-indonesia-urutan-berapa

Tinggalkan komentar